"Sama saja, masih belum jelas. Bagaimana cara mendapatkan semua dalam
waktu segitu? Belum ada kesimpulan yang benar-benar konkret, terutama
untuk konektivitas kalau kita berbicara tentang transportasi," kata
Carmelita seusai acara "Dialog Kadin dengan Capres dan Cawapres 2014" di
Jakarta Theater, Jumat malam 20 Juni 2014.
Memang, ujar dia, dialog bersama dua kubu capres dan cawapres ini berupa
kerangka visi dan misi. "Kalau salah satu dari mereka menang, kami akan
ajak bicara. Kami pengusaha, yang menjalankannya sehari-hari," tutur
pengusaha ini.
Meski demikian, Carmelita menilai kedua kubu merupakan pihak yang
memahami dan mendukung dunia bisnis. "Kedua-duanya sama-sama probisnis,"
kata dia.
Sementara itu, tim sukses pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Maruarar
Sirait, mengklaim pasangan tersebut mencari upaya majukan dunia bisnis
di Indonesia. Alasannya, keduanya berlatar belakang bisnis.
"Mereka ini kan, pengusaha dan bagian dari pengusaha Kadin. Jelas, bahwa
negara harus membela, adil dengan pengusaha kecil dan besar. Kan harus
dibantu," kata dia.
Maruarar menilai Jokowi dan JK memahami dunia bisnis dan kendalanya.
Misalnya, sulitnya perizinan bagi pengusaha untuk memulai dan
berekspansi.
"Mereka tahu bagaimana perizinan harus dipermudah. Jangan terlalu lama, terlalu panjang, dan mahal," kata dia.
Anggota Komisi XI DPR RI ini mengatakan bahwa pasangan tersebut berpihak
kepada sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Jokowi-JK berjanji
mengalirkan dana untuk sektor tersebut. "Bantuan permodalan, terutama
bagi UKM. Jangan buat bunga yang tinggi buat UKM," kata dia.
Maruarar mengatakan bahwa pasangan ini juga akan memperhatikan petani
dan nelayan. Caranya memberikan subsidi kepada mereka. (viva - news /
Politik)
0 komentar:
Posting Komentar